Rumah Sakit Apung di Atas KM Laksamana Malahayati Bersandar di Pelabuhan Kota Tegal
2 September 2023
SuaraPantura.com - Rumah Sakit Apung yang berada di atas Kapal Motor (KM) Laksamana Malahayati milik DPP PDIP bersandar di Pelabuhan Kota Tegal dan melakukan serangkaian kegiatan pengobatan gratis untuk masyarakat di sekitar Pelabuhan pada Jumat, 1 September 2023.
Sebelumnya, Kapal ini diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Lampung dan dilanjutkan ke Batam sandar 3 hari, kemudian merapat ke beberapa pelabuhan di daerah-daerah Sumatera seperti Aceh, Riau, Jambi dan Kota di pulau Jawa yakni Banten yang kemdian dilanjutkan untuk berlabuh di Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Tegal.
RS Apung diatas KM Laksamana Malahayati ini memiliki panjang kapal 30 meter dan juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas/layanan kesehatan, termasuk ruang operasi kecil, ruang operasi besar, ruang tunggu, ruang pasca-operasi, dan ambulans kapal.
RS Apung ini melakukan pelayaran kemanusiaan untuk berkeliling Nusantara.
Saat bersandar di Pelabuhan Kota Tegal, RS Apung KM Laksamana Malahayati disambut antusian masyarakat Kota Tegal.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tegal, Edi Suripno, SH, MH bahwa hadirnya Rumah Sakit Apung KM Laksamana Malahayati di Kota Tegal merupakan bentuk empati PDI Perjuangan terhadap para korban kebakaran puluhan kapal yang baru-baru ini terjadi di Kota Tegal.
“Ini kapal milik PDI Perjuangan untuk pelayanan kesehatan di pulau-pulau kecil dan saat ini berlabuh di Kota Tegal. Maka kita menyambut dengan pemeriksaan kesehatan gratis pada warga masyarakat disekitar pelabuhan dan juga bakti sosial,” ujar Edi.
Edi Suripno juga membenarkan bahwa perjalanan Kapal Rumah Sakit Apung KM Malahayati setelah diresmikan di pelabuhan Priok dan selesai keliling pulau Sumatera, kemudian sandar di pelabuhan Banten, lalu Pelabuhan Tegal menjadi persinggahan pertama di Provinsi Jawa Tengah, tak lain sebagai bentuk empati terhadap para korban kebakaran puluhan kapal nelayan.
“Ya selain itu Kota Tegal juga ada musibah 62 kapal terbakar dan DPP Partai punya empati menurunkan kapal Malahayati ini untuk bisa mengurangi sedikit beban masyarakat disekitar pelabuhan ini,” katanya.
Tentang nama Malahayati, menurutnya PDI Perjuangan menaruh rasa hormat pada perjuangan Malahayati wanita pejuang Aceh yang melakukan perlawanan semasa kolonial Belanda.
“Nama Laksamana Malahayati adalah pahlawan perempuan dari Aceh yang kemudian atas perjuangannya, atas kegigihannya untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia dan PDI Perjuangan menghargai para pahlawan dan kemudian KM ini diberikan nama oleh ibu Megawati sebagai kapal Malahayati. Dan ini kapal sangat membanggakan saya sebagai kader PDI Perjuangan,” tegasnya.
Sementara salah seorang dari para anggota DPRD Kota Tegal dari fraksi PDI Perjuangan, H. Purnomo, SH mengawal antusiasme warga dalam memeriksakan kesehatan gratis mengatakan bahwa sekira 250 orang hari itu berbondong merapat ke barak yang didirikan disamping Rumah Sakit Apung KM Malahayati yang bersandar di Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Tegal.
“Ini warga RW 11 Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal menyambut antusias pemeriksaan kesehatan gratis yang didrop dari DPP PDI Perjuangan,” ujar H. Purnomo.
Seperti diketahui, Rumah Sakit Apung KM Laksamana Malahayati sandar di Pelabuhan Tegal dengan 12 awak kapal dan membawa 7 tenaga medis yang terdiri dari 2 dokter, 2 perawat, 2 bidan dan 1 staf medis serta obat-obatan generik.
“Kami sampai di Pelabuhan Tegal sekitar jam 5an Rabu sore, kemudian kami istirahat dan keesokannya kita briefing rencana pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis. Agendanya hari ini (Kamis) sama besok hari Sabtu,” kata Ade Syarifudin, salah seorang staf medis Kapal Rumah Sakit Apung KM Laksamana Malahayati.***(Anis Yahya)