SuaraPantura.com - Pimpinan Redaksi Suara Pantura, Desky Danu Aji menjadi narasumber dalam diskusi film Silat Tani di Pemalang.
Acara ini dipandegani oleh komunitas pegiat seni dan aktivis se-Jawa Tengah dan diselenggarakan di Padepokan Lintang Kemukus, Paduraksa Pemalang pada Sabtu, 5 November 2022.
Pimred Suara Pantura itu akan menyampaikan beberapa paparan terkait pengalamannya sebagai jurnalis di beberapa investigasi berkenaan dengan lingkungan hidup dan pertanian di wilayah sekitar.
Baca Juga: UMK Kota Tegal 2023 atau UMR Kota Tegal 2023. Berapa UMR Kota Tegal 2024 atau UMK Kota Tegal 2024?
Selain itu, dalam acara tersebut juga akan ada perform dari Che Revo and Friend, Andi Rustono dari Padepokan Lintang Kemukus, Iwang Nirwana dan Nursidik Senksonk yang merupakan budayawan lajang asal Tegal.
Film Silat Tani merupakan karya dokumenter dari tim Ekspedisi Indonesia Baru.
Dandhy Dwi Laksono, Farid Gaban, Yusuf Priambodo, dan Benaya Ryamizard Harobu berkeliling Indonesia dengan sepeda motor. Perjalanan bermula dari Wonosobo, Jawa Tengah, 1 Juli 2022.
Ekspedisi macam ini bukan hal baru bagi dua jurnalis senior: Dandhy dan Farid. 2009, Farid telah melakukan perjalanan serupa bertajuk Ekspedisi Zamrud Khatulistiwa bersama Ahmad Yunus. 2015, Dandhy melakukannya dengan Suparta Abdul Razak, jurnalis asal Geumpang, Aceh.
Kisah Jon Ali membuka alur Silat Tani. Ia mantan jurnalis di Jakarta yang pulang kampung ke Kelurahan, Desa Kadipaten, Kecamatan Selomerto, Wonosobo, Jawa Tengah, setelah bersua Farid Gaban. Ali beralih menjadi petani setelah Farid Gaban, juga dari Wonosobo, meyakinkannya.
Penonton diajak mengikuti aktivitas Jon Ali dan Farid yang datang ke sejumlah penjual beras. Mereka membandingkan harga beras dengan varietas berbeda. Farid dan Jon Ali menemukan beras yang dijual murah di pasar karena harganya ditekan agar tidak inflasi: tapi sebenarnya yang ditekan adalah petani.
Rantai panjang distribusi dari gabah petani hingga menjadi beras di tangan konsumen juga merugikan petani dan menguntungkan tengkulak. Gabah di petani dibeli dengan harga murah tidak lebih dari Rp 4.500. Film ini menawarkan solusi: memangkas rantai itu sehingga petani bisa menjual langsung ke konsumen. Konsumen dapat harga murah, petani untung.
Baca Juga: Ini Sikap Anggota DPR RI Harris Turino Terhadap Oknum Pengusaha Penjarah Batuan Kali Gung Tegal
Film ini juga menyorot petani yang ditekan dengan pencemaran sumber mata air dan kehadiran industri dan pembangunan lain yang menyerobot lahan pertanian. Petani ditekan dan balik melawan demi mempertahankan lahan pertanian.
Artikel Terkait
Info Loker Tegal Terbaru November 2022: The Boss Boba Membuka Lowongan Staf Admin
Info Loker Tegal Terbaru November 2022: The Boss Boba Cari Staf HRD
Info Loker Tegal Terbaru November 2022: The Boss Boba Buka Lowongan Staf Gudang
UMK Brebes 2023 atau UMR Brebes 2023. Berapa UMR Brebes 2024 atau UMK Brebes 2024?
Kurangi Esensi Sampah, Mahasiswa KKN UIN Gusdur dan DLH Kabupaten Tegal Sosialisasi Pengelolaan Sampah
Inovatif! Mahasiswa KKN UIN KH Abdurrahman Wahid Bikin Alat Pengubah Sampah Sederhana Jadi Bahan Bakar
UMK Tegal 2023 atau UMR Kabupaten Tegal 2023. Berapa UMR Kabupaten Tegal 2024 atau UMK Kabupaten Tegal 2024?
UMK Kota Tegal 2023 atau UMR Kota Tegal 2023. Berapa UMR Kota Tegal 2024 atau UMK Kota Tegal 2024?
Laknat! Pria dari Paguyangan Brebes Ini Hamili Anak Kandungnya Sendiri
Kronologi Ayah Hamili Putri Kandung di Brebes