Polemik Pemugaran Makam Mbah Semedo, Pekerja Masih Beraktivitas, Begini Kondisinya

- Jumat, 13 Mei 2022 | 10:04 WIB
Makam Mbah Semedo di Desa Semedo Kecamatan Kedungbateng Kabuoaten Tegal (Suara Pantura)
Makam Mbah Semedo di Desa Semedo Kecamatan Kedungbateng Kabuoaten Tegal (Suara Pantura)

SuaraPantura.com - Pemugaran Makam Mbah Semedo di Desa Semedo, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal sempat menjadi polemik karena mendapat protes keras dari sejumlah pihak.

Bahkan sempat terjadi ketegagan antara warga Desa Semedo dengan Kepala Desa Semedo Fatchul Qori. Ketegangan ini dipicu karena Makam Mbah Semedo sendiri berada satu area dengan pemakaman warga.

Selain itu, polemik pemugaran Makam Mbah Semedo ini juga dipicu oleh penebangan beberapa pohon yang ditebang karena berada pada area perencanaan pemugaran.

Sedianya, selain Makam Mbah Semedo termasuk akses jalan menuju makam, ada 3 objek vital lain yang akan dibangun yakni satu makam di samping Makam Mbah Semedo, Mushola, dan Pendopo.

Baca Juga: Hati-hati Penculik Anak, Begini Modus Terbaru Penculik Anak di Bogor

Seperti dilansir pada KABAR TEGAL berjudul "Ramai Pro dan Kontra Pemugaran Makam Mbah Semedo Tegal, Begini Kondisinya Sekarang", pada Kamis siang 12 Mei 2022, tim Suara Pantura mencoba menelusuri sejauh mana proses pemugaran itu dilakukan. Tiba sekira pukul 14.00 WIB di kawasan Makam Mbah Semedo, tampak beberapa pekerja bangunan masih beraktivitas melakukan perataan tanah jalan menuju Makam Mbah Semedo yang berada di atas bukit.

Jalan Menuju Makam Mbah Semdo dalam tahap pembangunan
Jalan Menuju Makam Mbah Semdo dalam tahap pembangunan (Suara Pantura)

Untuk dapat menjangkau Makam Mbah Semedo, kita harus berjalan kaki sekitar 10 menit dari pemukiman warga. Jalannya menanjak dan belum diaspal, namun kini terlihat sudah diberi pasir dan batu. Pada bagian kanan jalan juga sudah terdapat undag-undagan (tangga) walau belum sepenuhnya rampung. Terlihat beberapa pohon yang tidak begitu besar sudah ditebang, ada garis polisi di area tersebut.

Di makam-makam warga, terlihat banyak sampah gelas air mineral, mungkin sisa-sisa ziarah kubur paska Idul Fitri kemarin. Tidak tampak ada makam warga yang terbengkalai atau rusak imbas dari pemugaran, mungkin sudah dirapihkan kembali.

Ketika sampai di atas bukit, memang tampak beberapa pohon besar yang ditebang, tapi potongan kayunya masih berada tak jauh dari area pohon induk. Kerasnya bagian dalam pohon menandakan usia pohon yang tua dan berumur. Terdapat beberapa lubang besar di sudut-sudut area Makam Mbah Semedo, sepertinya lubang untuk cakar ayam atau pondasi.

Baca Juga: Mencicipi Memek yang Legit, Harum dan Murah, Cukup Modal Uang Rp 10Ribu, Pulau Simeuelue punya Cerita

Pohon besar di area  Makam Mbah Semedo
Pohon besar di area Makam Mbah Semedo (Suara Pantura)

Di Makam Mbah Semedo sendiri, belum ada pekerjaan berarti yang dilakukan disana. Makam masih terlihat utuh, bangunan pelindung atau pendopo makam juga masih berdiri kokoh. Wangi-wangian dupa bekas peziarah masih kuat dirasakan hidung, taburan bunga-bunga di depan pintu pendopo juga teampak masih segar dan belum melayu. Menandakan tak ada kendala dan halangan bagi peziarah imbas dari proses pemugaran yang dilakukan.

Walau terlihat masih layak untuk dikunjungi peziarah, namun keretakan-keretakan pada pondasi tanda pergesaran tanah juga tampak di beberapa titik. Terutama pada bangunan mushala yang terletak di bawah makam. Tempat wudhu yang ada serta toilet juga tak bisa dikatakan layak lagi.

Halaman:

Editor: Andri Susanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pemalang Selatan Mulai Dilanda Kekeringan

Rabu, 31 Mei 2023 | 19:33 WIB
X