SuaraPantura.com - Malam sebelum hari raya nyepi akan dimeriahkan dengan iringan Ogoh ogoh Bali.
Sebanyak 1.143 Ogoh ogoh Bali akan memeriahkan malam sebelum Perayaan Hari Raya Nyepi 2023 malam ini, Selasa, 21 Maret 2023.
Hal ini disampaikan oleh Kapolres Buleleng, AKBP I Made Dhanuardana. Menurutnya, Ogoh ogoh Bali yang tercatat akan diiring malam ini sebanyak 1.143 buah.
Baca Juga: Perppu Ciptaker, Pelanggaran Konstitusi Berjamaah, dan Ancaman Pemilu 2024
Poliai pun menerjunkan ratusan personil untuk mengamankan pawai Ogoh ogoh pada malam nanti.
Pihakkepolisian pun mewanti-wanti agar tidak ada kembang api dan melarang konsumsi minuman beralkohol pada saat pengarakan Ogoh ogoh Bali.
Berbagai jenis Ogoh-Ogoh diarak ke Banjar Gagah Desa Adat Tegallalang sebelum akhirnya berkeliling di Tujuh Banjar Desa Adat setempat.
Pada pelaksanaan pengerupukan, ogoh-ogoh akan mengelilingi desa adat dan diiringi oleh obor serta gamelan. Umumnya, peserta yang melaksanakan pengerupukan adalah para pemuda-pemudi dari setiap Sekaa Teruna Teruni (STT) di masing-masing banjar adat.
Ogoh-Ogoh menjadi bagian dari ritual masyarakat Hindu jelang perayaan Nyepi. Menurut situs Pemerintah Kabupaten Buleleng, ogoh-ogoh berasal dari kata ogah-ogah yang merupakan bahasa Bali dengan makna sesuatu yang digoyang-goyangkan.
Baca Juga: ATM dan Listrik Akan Dimatikan Saat Perayaan Hari Raya Nyepi 2023, Apakah Rumah Sakit Juga Tutup?
Pada tahun 1983, wujud Bhuta Kala mulai dibuat berkaitan dengan ritual Nyepi di Bali. Presiden juga menyatakan Nyepi sebagai hari libur nasional.
Semenjak saat itu, masyarakat di beberapa tempat di Denpasar mulai membuat perwujudan onggokan yang disebut ogoh-ogoh. Budaya baru ini juga semakin meluas saat ogoh-ogoh diikutkan dalam Pesta Kesenian Bali ke XII.
Ogoh-ogoh merupakan sejenis patung yang melambangkan makhluk Bhuta Kala dalam kebudayaan Bali. Mengikut ajaran agama Hindu di Bali, Bhuta Kala melambangkan kekuatan (Bhu) alam semesta dan masa (Kala) yang tak terukur dan tak terhingga. Bhuta Kala digambarkan sebagai puaka atau raksasa yang besar dan menakutkan.
Tujuan utama ogoh-ogoh adalah sebagai lambang Bhuta Kala, dibuat menjelang Hari Nyepi dan diarak beramai-ramai keliling desa lalu akhirnya dibakar hingga hangus pada senja hari Pangrupukan, sehari sebelum Hari Nyepi.
Artikel Terkait
Presiden FIFA Gianni Infantino Berikan Bola Piala Dunia 2022 Qatar Pada KTT G20 Bali
Menpora Zainudin Amali Antar Kepulangan Presiden IOC Setelah Jadi Tamu Negara KTT G20 di Bali
Novel My Love Star From Bali, Akhirnya Ketemu Versi Lengkapnya
Gempa Jember Jawa Timur, Magnitudo 6.2 Terasa Hingga Jogja Hingga Bali
Kemenparekraf dan Stakeholder Pariwisata Bali Sambut Kedatangan Wisman Tiongkok Pasca Pembatasan Perjalanan
Resmikan Pasar Seni Sukowati Bali, Jokowi : Inilah Pasar Rakyat
Chord Gitar Rasah Bali, Lavora feat Ena Vika, Kunci D
Jelang Hari Raya Nyepi, Umat Hindu di Bali Menggelar Upacara Melasti, Simak Sejarahnya
Tumpah Ruah, Upacara Melasti di Tanah Lot Bali Berlangsung Meriah
Hari Raya Nyepi 2023, ATM Akan Dinonaktifkan, 18.625 LPJU Akan Dipadamkan di Bali