SuaraPantura.com - Kurang maksimalnya penanganan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pesalakan, Desa Pegongsoran, Kecamatan Pemalang pasca aksi unjukrasa terus berdampak di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS).
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pemalang dan DPD Koalisi Kawali Indonesia Lestari Jawa Tengah sedang berupaya agar persoalan pembuangan sampah segera ter atasi.
"Pemda Kabupaten Pemalang saat ini sudah berupaya dan bekerja semaksimal mungkin menyelesaikan persoalan sampah pada TPS diwilayah perkotaan pasca ditutupnya TPA Pesalakan di tutup sementara. 2 unit excvakator dan 2 unit buldoser telah diterjunkan di TPA Pesalakan", ujar Plt DLH Kabupaten Pemalang Supriyanto, Jumat, 15 Mei 2023.
Baca Juga: PDAM Pemalang Berencana Naikan Tarif, Simak Ketentuannya
Progres TPA Pesalakan untuk saat ini telah membaik sejak 13 Mei 2023 lalu, lanjut Supriyanto, sampah di TPA yang semula menggunung dan melebar ke dekat pemukiman saat ini sudah mulai digeser menggunakan alat berat yang ada.
"Sampah yang tadinya menggunung sudah mulai diratakan, dan akses jalan di TPA yang semula tertutup sampah saat ini sudah mulai di buka. Dan jika tidak ada halangan dengan SDM dan alat berat maka waktu yang tidak lama TPA Pesalakan digunakan kembali," kata Supriyanto.
Ia berharap, warga Dusun Pesalakan dapat memahami persoalan tersebut dan bisa dibuka kembali akses pembuangan sampah di TPA Pesalakan sembari menunggu anggaran APBD Kabupaten Pemalang untuk menyiapkan lahan baru.
Supriyanto, yang baru beberapa hari menjabat sebagai pelaksana tugas Kepala Dinas DLH Kabupaten Pemalang ini berjanji akan terus berupaya bernegosiasi dengan dinas terkait untuk sama-sama berperan mencari solusi untuk perbaikan di TPA Pesalakan ataupun rencana TPA baru.
Menurutnya, TPA Pesalakan mengalami kelebihan kapasitas sampah saat alat berat yang dimilikinya mengalami kerusakan sehingga tidak bisa memindahkan sampah pada lokasi yang masih kosong.
Alat berat yang dimikinya yaitu 2 excavator dan 2 buldozer telah uzur sehingga seringkali mendapati masalah kerusakan pada mesin dan aksesoris lainya. Pasalnya alat berat tersebut dibeli pada tahun 1999 dan tahun 2015 sehingga tidak mampu menyelesaikan sampah yang perharinya mencapai 250 ton sampah.
"Alat berat yang kami miliki sudah tua sehingga untuk beban yang berat alat tersebut seringkali rusak. Dan dalam waktu dekat ini akan menjadi pembahasan bersama dinas terkait termasuk perbaikan sarana dan krasana di TPA Pesalakan," jelanya.
Ia menambahkan, kuota sampah yang mencapai 250 ton/ hari tersebut hanya didukung oleh armada dumtruk sebanyak 25 unit, sementara 8 unit lainya mengalami kerusakan karena seluruhnya sudah termakan usia.
Sementara itu, Ketua DPD Koalisi Kawali Indonesia Lestari Jawa Tengah, Andi Rustono meminta kepada Pemda Kabupaten Pemalang lebih serius dalam menangani persoalan sampah.
Artikel Terkait
Seleksi Jabatan Sekda Pemalang, Ini 3 Nama yang Lolos
Pria di Pemalang Tewas Bunuh Diri di Bawah Pohon Kersem
Halal Bi Halal MD KAHMI Pemalang, Plt. Bupati Pemalang Sampaikan Hal Ini
Konvoi Vespa Warnai Proses Pendaftaran Bacaleg Partai Perindo Pemalang
DPRD dan Pemkab Pemalang Sudah Tak Harmonis, Ternyata Gara-gara Hal Ini
Ribut-ribut Masalah Anggaran, DPRD dan Pemkab Pemalang Disebut Sudah Tak Harmonis
Terkait Disharmoni DPRD dan Pemkab Pemalang, Plt. Sekda Salahkan DPRD
Ribut Anggaran Bantuan Parpol Pemalang, Kesbangpol : Yang Disampaikan Ketua DPRD Tidak Benar
Kapasitas TPA Kurang Memadai, Pemalang Darurat Sampah?
PDAM Pemalang Berencana Naikan Tarif, Simak Ketentuannya