Sempat Dikira Longsor, Baliho Bergambar Ganjar Pranowo Roboh Jelang Upacara Pramuka di Pemalang

SuaraPantura.com - Karena suaranya yang cukup keras, jatuhnya baliho raksasa bergambar Ganjar Pranowo di acara penutupan hari Pramuka kwartir daerah (Kwarda) Jateng sempat dikira longsor.

Hal ini disampaikan oleh salah satu saksi mata di lokasi kejadian, Andini.

"Tadi saya kaget dan mau lari karena ada suara yang sangat keras, saya kira ada longsor ternyata baliho ambruk pas kebetulan di depan tenda saya", ungkapnya.

Baca Juga: Kampung Turis Pangandaran Kebakaran, 3 Resto Ludes Terbakar, Begini Kronologinya

Seperti diberitakan sebepumnya, peringatan hari pramuka kwartir daerah (Kwarda) Jawa Tengah di obyek wisata Bukit Tangkeban Kecamatan Pulosari yang dihadiri gubernur Jateng di warnai sebuah insiden.

Sebelum upacara penutupan hari Pramuka kwartir daerah (Kwarda) Jateng di bukit tangkeban terjadi insiden roboh dan ambruknya  baliho dan tiang bendera merah putih disekitarnya pada Rabu, 30 Agustus 2023.

Baliho dengan diameter lebar 8 meter dan panjang 20 meter yang dipasang menggunakan tiang besi (ritging) ambruk tertiup angin kencang bersama dengan tiang bendera merah putih disekitarnya.

Baca Juga: Kecelakaan Bus Sugeng Rahayu vs Eka di Ngawi : Kedua Supir Sama-sama Tewas

Beruntung kejadian robohnya baliho tersebut usai acara gladi bersih persiapan upacara penurupan hari pramuka ke 62 sehingga para siswa siswi sudah kembali ketenda dan koadaan lapangan sedang kosong.

Ketua kwartir cabang (kwarcab) Kabupaten Pemalang, Sukarso saat di mintai keterangan dirinya membenarkan kejadian robohnya baliho tersebu.

"Memang benar baliho roboh tadi sekitar pukul 12.00 WIB, setelah acara geladi bersih persiapan upacara penutuan hari peramuka ke 62 tahun 2023", ujarnya.

Baca Juga: Baliho Raksasa Bergambar Ganjar Pranowo Ambruk di Puncak Peringatan Hari Pramuka Ke 62 di Pemalang

Sukarso menambahkan dirinya sangat bersukur karena tidak sampai memakan korban jiwa, sehingga upacara tetap terlaksana dengan hikmat tanpa suwatu kendala apapun.

"Kami bersukur walopun ada insiden ambruknya baliho tersebut tidak sampai memakan korban jiwa, dan kebetulan saat kejadian lapangan sedang kosong, makanya kami ber insiatif baliho tetap di pasang walopun hanya di lereng bukit", terangnya.***(Abimanyu)